Jurnaliska.com, Sarang. Suasana di kabupaten Rembang mulai sering terjadi hujan lebat sehingga terdampak banjir akibatnya sudah memasuki musim hujan, dan khususnya para petani yang sebelumnya sudah siap kalau musim penghujan akan mulai bercocok tanam yaitu menanam padi dalam istilah nya nandur pari. Namun kini resahnya para petani mulai kesulitan akibat pupuk yang harus bersubsidi mempunyai kartu tani untuk membelinya. mengingat jumlah masyarakat petani di kabupaten Rembang sangat bermayoritas petani. Sekarang mau membeli pupuk untuk bercocok tanam harus mempunyai kartu tani. Ini yang menjadikan faktor utama keresahan masyarakat petani untuk bercocok tanam. Kabar ini di sampaikan oleh sebagian petani lewat media sosial Facebook yang sudah mulai keresahan (sambat).
Salah satu seorang petani berpendapat “pupuk bersubsidi seharusnya gak usah dibuat ribet harus mempunyai kartu tani untuk bisa membeli pupuk untuk bercocok tanam, akibatnya para petani makin sulit untuk membuahkan hasil maksimal panennya. Seharusnya pemerintah berfikir lebih matang untuk membuat keputusan ini, agar para petani bisa dapat bercocok tanam dengan hasil yang maksimal juga buat kemajuan hasil tani di kabupaten Rembang ini". Ujar bapak Wahyu Pamotan-Rembang.
Dan sedangkan keputusan dari pemerintah sudah memvonis pada tanggal awal bulan September kemarin untuk syarat seorang petani harus mempunyai kartu tani. Dan tidak akan berubah karena semua itu sudah putusan dari pemerintah dan kita harus melaksanakannya karena Pemerintah pasti sudah mempunyai visi misi tujuan yang baik di balik semua ini untuk kemajuan ketrentraman warga masyarakat khususnya para petani yang lebih maju dan disiplin.
Penulis : Ahmad Nur Wahyudi
Editor : Ana Nafi'ah
0 Komentar