jurnaliska.com Beberapa tahun belakangan ini saya mulai mencoba menerapkan gaya hidup sehat sedikit demi sedikit. Yaitu dengan menyempatkan berolahraga ringan beberapa kali dalam seminggu atau sekedar mulai menghindari makanan yang berkalori tinggi, junk food, serta makanan yang diolah secara berlebihan (highly processed). Semuanya bermula ketika saya diejek oleh teman saya yang ngatain kurus tepatnya awal daftar kuliah. Awalnya saya mulai menyempatkan untuk berolahraga di akhir pekan, sekedar jogging di area rumah, nge gym, atau jika paginya sibuk saya menyempatkan untuk olahraga narik jaring pas mencari ikan itung-itung juga bantu orang tua itu sudah saya masukkan menu olahraga harian hhhhh, Semuanya lebih sering saya lakukan sendirian.
Memang terkadang aneh dikalangan sekitar saya berusaha hidup sehat seperti hobi yang hari-hari ini saya lakukan yaitu nge gym memang memiliki gaya hidup mewah seperti punya gawai mahal, jalan-jalan keluar negeri, memiliki banyak investasi, dan mobil mewah memang bukan hal yang keliru. Bahkan hal-hal tersebut merupakan hak siapa pun untuk menikmati hidupnya masing-masing.
Tapi apakah kita sadar, untuk mampu menikmati segala hal tersebut dan mencari biaya untuk menikmati gaya hidup ini juga butuh kesehatan. Gaya Hidup vs Kesehatan, mana yang akan Anda pilih?
Menurut biaya perawatan kesehatan di Indonesia sendiri mencapai $ 37 triliun per tahun. Selain itu, keselamatan Anda tergolong orang yang memperhatikan keselamatan jiwa dan kesehatan pastinya memiliki asuransi jiwa yang biaya iuran per bulannya hingga 500 ribu-1 juta per bulan.
Bayangkan berapa biaya yang harus Anda keluarkan bila terkena penyakit golongan berat. Mungkin Anda merasa baik-baik saja, terlebih dahulu, terlebih dahulu, ingatlah, masih muda atau berumur kurang dari 40 tahun, jadi percaya diri bahwa dirinya akan baik-baik saja.
Setelah perlahan menerapkan gaya hidup sehat, saya sedikit lebih tahu ternyata masyarakat kita banyak yang belum tahu apa esensi dari gaya hidup sehat dan bahkan memandang aneh gaya hidup itu sendiri. Saat masih awal semester 1 sampai saat ini saya kerap mengajak teman-teman saya untuk nge gym bahkan di acara penyerapan aspirasi saya juga mengusulkan peralatan nge gym di kampus, dan tanggapan mereka malah di anggap guyon hhhh.
Padahal kan sejatinya olahraga itu memang diperlukan bagi tubuh kita, untuk menjaga kebugaran tubuh, untuk menjaga kesehatan jantung, memperlancar aliran darah, melemaskan otot-otot tubuh dan memperlancar proses metabolisme di dalam tubuh. Ya memang sih olahraga merupakan salah satu alternatif untuk menurunkan berat badan, tapi esensi olahraga itu sendiri nyatanya tidak demikian.
Pemikiran yang sedikit melenceng itulah yang membuat kegiatan olahraga minim peminat. Orang-orang yang menganggap dirinya sehat, bugar, dan ditambah tidak gemuk cenderung kurang berminat untuk berolahraga. Belum lagi ditambah alasan males, mager, capek, dan lain sebagainya. Musnah sudah kata olahraga di dalam kamusnya.
Kontributor : Abdul Azis
Editor : Habibur Rohman
0 Komentar