REMBANG, Jurnaliska - Rembang Model Hunt merupakan kegiatan yang digagas Ikatan Mas Mbak Rembang (IMMR) yang menjadi salah satu wadah pemuda di mitra pemerintah Kababupaten Rembang.
Pemerintah Kabupaten Rembang kini tengah mengusung konsep "Rembang Kota Fashion". Salah satu cara untuk mempersiapkan dan mendukung program pemerintah tersebut adalah dengan menyiapkan salah satu aktor yakni model.
Tujuan dengan diselenggarakannya acara ini adalah untuk mencari bibit-bibit muda modeling di seluruh penjuru Kab. Rembang yang belum terekspose sebelumnya, penyeleksian program ini total ada 218 dari 14 kecamatan yang terjaring di seluruh Kabupaten Rembang sendiri dan untuk penyelenggaraannya 80% lewat daring (online) melalui social media instagram di @immr_kartini, ini jadi salah satu yang pertama kali di Jawa Tengah karena konsepnya adalah eliminasi setiap minggunya seperti batik tulis Lasem, wisata, dan UMKM Rembang.
Seluruh anggaran yang muncul untuk kegiatan ini adalah anggaran mandiri yang dibantu sponsor swasta berbentuk barang jasa yang ada di Kababupaten Rembang. Hingga babak final Rembang Model Hunt terdapat dua peserta yaitu atas nama peserta Sanya dan Anita. Adapun grand final akan di selenggarakan besok di Pasar Brumbung Kab. Rembang jam 03 sore (04/04/2021) dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan terbatas.
Program Director Romi Adi mengatakan, "Kegiatan ini dari awal hingga akhir ada banyak sekali babak yang harus ditempuh, dari Babak Audisi, Babak Eliminasi, Babak Showcase dan hingga Grand Final yang akan diselenggarakan besok sore." Jawaban kepada reporter Jurnaliska.
"Outputnya, diharapkan memunculkan model dengan paket komplit. Memiliki attitude, aura model, bisa tampil di depan kamera, catwalk, dan memiliki komunikasi yang baik." Imbuh Romi.
Peserta top model grand final mengapresiasikan kepada reporter Jurnaliska, "Motivasi saya mengikuti ini sebenarnya bukan untuk menang melainkan mengenalkan budaya, saya berhijab dan bergama muslim saya ingin memperkenalkan modelling hijab dan hijab itu baik buat wanita muslimah. Bukan mengajak tidak, tapi saya hanya memberi contoh melalui modelling. Ketika kita berhijabpun kita terlihat cantik dan harus percaya diri." Ungkap Sanya.
"Basic saya sebenarnya sama sekali tidak model. Hal ini tidak membuat saya insecure dengan pesaing finalis lainnya dan harapan saya sendiri, menang atau tidaknya saya besok. Saya tetap menghargai setiap prosesnya, tidak patah semangat dan merupakan langkah awal bagi saya untuk mengikuti kompetisi ke ajang yang lebih tinggi lagi" Tutur peserta grand finalis atas nama Anita kepada reporter Jurnaliska.
Reporter : Ahmad Nur Wahyudi
Editor : Asnal Masyawi
0 Komentar