Puluhan pemuda dan anak-anak di malam kemenangan antusias berjalan keliling kampung sembari membawa obor dan thongtongklek. Rabu, 12 Mei 2021 malam, di Desa Kenongo, Kecamatan Sedan, Kabupaten Rembang.
Berjalan sembari menggenggam obor dari bambu dan diiringi tabuhan thongthongklek, mereka larut dalam kemeriahan Pawai Obor sembari terus melantunkan gema takbir.
Pawai Obor telah menjadi tradisi tahunan hingga sekarang setiap malam takbir di desa tersebut. Ketua komunitas "Preketek" sebagai penggerak dan yang mempunyai gagasan Pawai Obor, M Nur Maki menjelaskan pawai tersebut merupakan tradisi tahunan, ini juga kami dan temen-temen Preketek tidak melibatkan pihak manapun.
"Alhamdulillah Pawai Obor ini merupakan kegiatan dari keinginan komunitas kami. Setiap hari raya Idul Fitri, warga ingin ada pawai obor. Antusias masyarakat di sini memang sangat besar," ujarnya ketika ditemui tim Jurnaliska seusai pawai obor, Rabu, 12 Mei 2021 malam.
Dia menjelaskan, pawai obor bukan hanya bermaksud untuk meramaikan suasana malam takbir jelang hari raya Idulfitri. Lebih dari itu, pawai obor bermakna sangat penting terutama edukasi bagi anak-anak mengenai pentingnya menggemakan takbir di malam kemenangan.
"Pawai obor ini untuk memberikan momen bagi anak-anak, terutama bagaimana mensyiarkan Agama Islam. Daripada jalan-jalan ke mall di malam takbir, lebih baik berkumpul positif dengan bertakbir, akan tetapi ada yang kurang yaitu penerbangan lampion, karena memang kemarin dari temen-temen sudah pesan di online akan tetapi belum kunjung hadir," tuturnya.
Pawai obor tersebut juga tidak berlangsung lama. Anak-anak yang sebagian juga didampingi para orang tuanya itu berjalan berkeliling kampung sebanyak satu putaran selama sekitar 1 jam an. Sebelum kemudian pawai berakhir di area Masjid An-Nur Kenongo.
"Memang tidak lama, agar tidak terlalu malam karena kasihan anak-anak," tutur Nur Maki. Dia menuturkan, yang terpenting dari Pawai Obor adalah esensi edukasi syiar agama islam bisa tersampaikan dengan baik dan melekat dalam ingatan anak-anak.
Penulis: Habibur Rohman
Editor: Abdul Azis
0 Komentar