Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Kamal (STAIKA) Sarang menggelar Program Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK). Ketua STAIKA, H. Moch Noor Hasan, M.H menjelaskan, PBAK merupakan suatu program kegiatan yang dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman baru untuk mengenal kehidupan akademik di kampus.
"Melalui PBAK, Maba dikenalkan pada berbagai informasi akademik dan kemahasiswaan serta menjadi momen pembekalan sebelum mengikuti perkuliahan secara reguler," ujarnya, Kamis (2/9).
H. Moch Noor Hasan mengatakan, mahasiswa sebagai salah satu unsur civitas akademika perlu memiliki kecintaan terhadap akademik dan almamater. Selain itu, mahasiswa baru juga mempunyai kewajiban menuntut Ilmu pengetahuan selama kurang lebih 8 semester untuk jenjang Strata Satu (S1).
"Untuk itu, bagi mereka perlu mendapatkan pengarahan dan informasi tentang kampus. Baik masalah akademik dan lainnya yang sangat diperlukan dalam rangka untuk kesuksesan dan keberhasilan pendidikan mereka," ujar H.Moch Noor Hasan.
Ketua Panitia PBAK STAIKA Sarang M Shohibul Burhan menjelaskan, kegiatan PBAK kali ini mengusung tema 'Mewujudkan Generasi Intelektual yang Berdedikasi Tinggi terhadap Almamater, Agama dan Bangsa di Era Tatanan Masyarakat Baru.' Tema ini dinilai relevan dalam bingkai mahasiswa yang mempunyai daya pikir tinggi juga harapanya loyal terhadap kampusnya dan juga singkron dengan cinta Indonesia yang kaya akan ragam budaya serta sosial.
"Pemahaman akan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa di atas egoisme pribadi dan golongan menjadi modalitas kuat generasi muda bangsa, agar tumbuh menjadi pribadi yang agamis namun tetap sosialis," kata dia.
M Shohibul Burhan menjelaskan, selain produktivitas intelektual, lewat kegiatan tersebut mahasiswa baru juga diharapkan dapat menumbuhkan sikap moderat beragama dalam dirinya. Menurutnya, secara lebih luas, sikap moderat beragama dapat dipahami sebagai sikap moderat dalam bermasyarakat.
"Sehingga sebagai warga di negara yang mengharuskan beragama, sikap moderat membawa tujuan agar warga kampus khususnya civitas akademika STAIKA menjadi masyarakat yang tidak hanya religius tapi juga memiliki kepedulian dan sikap toleransi," ujarnya
Penulis: Habibur Rohman
0 Komentar