“Cinta yang Tak Mengenal Rindu”
Mungkin, aku adalah dedaunan yang gugur dari reranting hatimu.
Satu dari sekian lelaki yang tumbuh disana, lantas jatuh saat kau tak lagi mengizinkanku ada. Aku gugur di saat aku butuh kamu.
Saat rasanya semestaku mulai pudar, dan kepergianmu hanya akan meruntuhkannya.
Aku terjebak dalam dua hal yang kupertanyakan.
Aku yang rela gugur atau kau yang memaksaku terjatuh ke pelukan bumi??
Setelah sekian lama kita bersama, menautkan rasa dalam kata-kata, udara dan senja, rasanya semestaku semakin lengkap saja.
Dan tanpamu, hanya akan menjadikannya reruntuhan sejarah.
Aku tak bisa mencipta semesta lain.
Selamanya aku akan menjadi dedaunan yang akan berdiam diri, sampai terinjak-injak dan mengering.
Sampai aku membuka mata, dan kutemukan matahari, yang tak lagi terang dan rembulan menghilang ketika malam datang.
Mungkin sesekali aku harus berdiri , sekalipun harus gugur lagi, setidaknya aku bisa mencari tahu, bagaimana bertahan tanpamu.
Karya : Ilma Kamalia (Mahasiswa STAI Al-Kamal Prodi Syari'ah)
0 Komentar